KONSEP SEHAT DIMENSINYA
Sehat
merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi
juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi,
sosial dan spiritual.
Kesehatan
fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak
adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ
tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.Kesehatan mental (jiwa)
mencakup 3 komponen, yakni pikiran,emosional, dan spiritual.
1. Pikiran sehat tercermin dari cara
berpikir atau jalan pikiran.
2. Emosional sehat tercermin dari
kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut,
gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
3. Spiritual sehat tercermin dari
cara seseorang dalam mengekspresikan rasasyukur, pujian, kepercayaan dan
sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fanaini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa
(Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari
praktik keagamaan seseorang.
4. Kesehatan sosial terwujud apabila
seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik,
tanpa membedakan ras, suku,agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi,
politik, dan sebagainya, sertasaling toleran dan menghargai.
5. Kesehatan dari aspek ekonomi
terlihat bila seseorang (dewasa) produktif,dalam arti mempunyai kegiatan yang
menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau
keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau
mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini
tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagikelompok tersebut, yang berlaku adalah
produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan
mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan
sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.
1. KESEHATAN
MENTAL
Istilah Kesehatan mental sering menimbulkan asosiasi
kurang menyenangkan. Seolah-olah istilah itu hanya khusus untuk hal-hal yang
berkaitan dengan psikopatologiseperti skizofrenia, depresi, manic, gangguan
kepribadian seperti borderline,
agresif pasif, antisocial. Padahal kalau mau imbang dalam melihatnya sebetulnya
kesehatan mental juga akan berkaitan dengan kesehatan mental, bukan penyakit
atau gangguan saja. Kemudian ada istilah kesehatan mental positif. Ide tentang
kesehatan mental positif ditulis oleh Marie
Jahoda di tahun 1958. Artinya, kita tidak melihat kesehatan mental dari
sudut pandang penyakit mental atau gangguan mental, tapi mulai melihat
kesehatan mental dari sudut pandang positif. Artinya orang yang sehat mentalnya
punya penyesuaian dan kelenturan dalam menghadapi hidup. Kesehatan mental bukan
berarti tidak mengalami penyakit dan gangguan mental, melainkan manusia mampu
kembali kekehidupan sebelum dia mengalami tekanan berat dalam hidupnya.
2. SEJARAH
KESEHATAN MENTAL
Setelah Perang Dunia II, perhatian
masyarakat tentang kesehatan mental semakin bertambah. Kesehatan mental bukan
suatu hal yang baru lagi bagi semua
masyarakat. Pepatah Yunani tentang mens sana in confore sano merupakan
satu indikasi bahwa masyarakat di zaman sebelum masehi pun sudah memperhatikan
betapa pentingnya aspek kesehatan mental. Yang tercatat dalam sejarah ilmu kita
dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban
manusia dan sekaligus telah ada cara-cara untuk mengatasinya. Untuk lebih lanjutnya, berikut akan dijelaskan
secara singkat tentang sejarah perkembangan kesehatan mental.
3. PERKEMBANGAN KESEHATAN SEJARAH MENTAL
Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa
penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa.
Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara
di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat
dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan
perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah
satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang
yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal
dengan masa pra-ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan,
tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan. Masa selanjutnya adalah masa ilmiah,
dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai
kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan alam di Eropa. Dorothea
Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal
dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit
mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan
memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan
sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh
besar pada abad ke-19. Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada
ranah kesehatan mental adalah Clifford
Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama
dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam
dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam
asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan
jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari
perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang
tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut. Setelah
dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa sembuh. Pengalaman pribadinya
itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak
peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu
program nasional, yang berisikan:
1. Perbaikan
dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye
memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan
lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan
mental.
3. Memperbanyak
riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan
mengembangkan terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar
usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan
gangguan-gangguan emosi.
William James dan Adolf Meyer, para psikolog
besar, sangat terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf
Meyer-lah yang menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu
gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah
organisasi Connectitude Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun
1909 berdirilah The National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri
duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.
Daftar Pustaka
1. Duane Schultz. 1991. Psikologi
Pertumbuhan (Model-Model Kepribadian Sehat). Yogyakarta : Kanisius.
2. Kholil Rochman Lur. 2010. Kesehatan
Mental. Purwokerto : Fajar Media Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar