Minggu, 17 Maret 2013

psikoterapi

1. Pengertian Psikoterapi, Psikoterapi adalah serangkaian metode berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau mental seseorang. 2. Tujuan Psikoterapi, -Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal-hal yang benar. -mengurangi tekanan emosional. -mengembangkan potensi klien. -mengubah kebiasaan. -memodifikasi struktur kognisi. -memperoleh pengetahuan tentang diri -mengembangkan kemampuan berkomunikasi -hubungan intrapersonal -meningkatkan kemampuan mengambil keputusan -mengubah kondisi fisik -mengubah  kesadaran diri -mengubah lingkungan sosial. 3. Unsur Psikoterapi, -Peran sosial (martabat) psikoterapis. -Hubungan (persekutuan terapeutik). -Hak. -Retrospeksi yaitu pengamatan dan pelaporan objektif satu pengalaman yang disadari, yang telah berlangsung di masa lampau. -Rehabilitasi yaitu restorasi atau perbaikan, pengalihan yang mengarah pada normalitas, atau pemulihan menuju status yang paling memuaskan terhadap individu yang pernah menderita luka atau menderita satu penyakit mental. -Resosialisasi. -Rekapitulasi yaitu perkembangannya, organisme berlalu lewat bermacam-macam tahap karakteristik perkembangan evolusioner dari rasa tau sukunya. 4. Perbedaan Psioterapi dengan Konseling, Konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor atau pembimbing) pada individu yang mengalami suatu masalah (disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali  digunakan oleh Frank Parsons pada tahun 1908 saat dia melakukan konseling karier. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Roger yang kemudian mengembangkan pendekatan terapi yang berpusat pada klien (client centered). Perbandingannya dengan psikoterapi adalah, konseling lebih berurusan dengan klien (konseling) yang mengalami masalah yang tidak terlalu berat sebagaimana halnya yang mengalami psikopatologi, skizofrenia, maupun kelainan kepribadian. Umumnya konseling berasal dari pendekatan humanistic dan berpusat pada klien. Konselor juga berhubungan dengan permasalahan sosial, budaya dan perkembangan selain permasalahan yang berkaitan dengan fisik, emosi, dan kelainan mental. Dalam hal ini konseling melihat klien nya sebagai seseorang yang tidak mempunyai kelainan secara patologis. Konseling merupakan pertemuan antara konselor dengan klien nya yang memungkinkan terjadinya dialog dan bukannya pemberian terapi/perawatan (treatment). Konseling juga mendorong terjadinya penyeselaian masalah oleh diri klien sendiri. 5. Pendekatan psikoterapi terhadap mental illness -Terapi klien-centered suatu reaksi yang dilandaskan pada pandangan subjektif atas pandangan manusia terapi ini menaruh kepercayaan dan meminta tanggung jawab besar pada klien dalam menangani berbagai masalah. -Psikoanalisis dan psikodinamika pendekatan ini focus pada mengubah prilaku perasaan dan fikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi dipikiran bawah sadar. -Integrative/holistic therapy pendekatan ini adalah sebuah psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan. -Humanistic therapy pendekatan ini menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. -Behavior therapy pendekatan terapi prilaku berfokus pada hokum pembelajaraan. Bahwa prilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. -Cognitive therapy pendekatan ini punya konsep bahwa prilaku manusia itu dipengaruhi oleh fikirannya. Oleh karena itu terapi kognitif lebih berfokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah prilaku. -Terapi Gestalt sebagian besar merupakan terapi eksperimental yang menekan kan kesadaran dan intergrasi, yang muncul sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta mengintegrasikan fungsi jiwa dan badan. 6. Bentuk utama terapi -Teknik terapi psikoanalisa teknik ini menekan kan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan impuls seksual dan agresif dari id. -Teknik terapi prilaku teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi prilaku individu. Misalnya desensitisasi sistematik pengulangan prilaku yang pantas regulasi diri dan sebagainya. -Teknik terapi kognitif prilaku teknik modifikasi prilaku individu dan mengubah keyakinan maladaktis. -Teknik terapi humanistic teknik dengan pendekatan fenomenologi kepribadiaan yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang minimal. -Teknik terapi elektik atau integratif yaitu memilih teknik terapi yang paling tepat untuk klien tertentu. Misalnya terapis mengkhususkan diri dalam masalah spesifik seperti misalnya difungsi seksual -Teknik terapi kelompok dan keluarga terapi kelompok adalah teknik yang memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan prilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa. Sedangkan terapi keluarga adalah bentuk terapi khusus yang membantu pasangan suami istri atau hubungan orang tua dengan anak untuk mempelajari cara yang lebih efektif dalam berhubungan satu sama lain dan untuk menangani berbagai masalah.   Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoterapi http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-psikoterapi-26% Nurhayati, Eti. (2011). Bimbingan, konseling, & psikoterapi inovatif. Yogyakarta: pustaka belajar.